malaikat, cahaya dan manusia

Posted on October 5, 2008. Filed under: Uncategorized |

salam.

saya terbaca satu majalah iaitu mastika keluaran oktober dan saya suka dengan artikel mengenai azan, kebakaran dan ciptaan cahaya. di situ saya dapat suatu ilmu baru mengenai kehidupan yang ‘beyond our limitation’.

dalam satu forum iaitu forum.cari, saya dapati ada forumers berbahas mengenai penciptaan ini dan di situ saya mencelah, jadi di sini saya ‘paste’kan pandangan saya.

dari board history, myth dan legend

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

apa yang ada dan tidak ada di sekeliling kita adalah ciptaanNYA

apa yang ada dan tidak ada di sekeliling kita adalah ciptaanNYA

setiap makhluk ialah ciptaaNYA..maka setiap apa yang ada di sekeliling kita dan tak ada di sekeliling kita adalah makhlukNYA…even kita berfikir paling pelik pun, that also makhluk…biarpun dari kita…tapi imiginasi itu generated by HU…ALLAH

kalau nak kata malaikta force of nature nature pun tak salah sebab force itu juga makhluk ALLAH dan cahaya adalah bermacam2…

ambil contoh..setan..bersifat ‘panas’ dan dari pucuk api…

ada yang kata setan/jin ni adalah electrik…
sebab tu kadang2 kalau kita tangkap gambar hantu, akan ada dust atau electromagnetic orb..tapi bagi yang melihat hantu..konpem dia lihat sekujur lembaga depan dia…that means…ia boleh di lihat dalam pelbagai bentuk dan perskpetif..bukannya manusia yang ketul tubuh camni jerk…

tambah lagi aku baru baca mastika keluaran oktober..kata angel adalah cahaya atau ‘ray’ yang bersifat ‘pantas’ seperi gamma ray dan len2…

visible light adalah alam manusia

visible light adalah alam manusia

so..that means, semakin kuat jadian malaikat atas frenquensi ‘raynya’..lagi dekatlah dia pada the source atau ALLAH…sebab tu ada yang memegang ‘kursi dan arasy’…

yang semakin hampir dgn kita nih..sudah tentu mereka bersifat force atau energy…
even depa bersifat energy cam kita…adakalanya mereka ‘menjelma’ sebagai ‘lembaga’…kerana itu ada yang dapat lihat orang tua berjubah putih dan lain-lain.

jika setan dan jin pula, bersifat panas dan menhampiri ‘gelombang rendah’.
kerana itu mereka di gelar ‘di rejam’ atau ‘ di jauhkan dari rahmat’.
jika kita melihat perstrukturan itu, maka kita dapat lihat, gelombang rendah menjauhi the source atau ALLAH dan menjadi panas.

ada yang kata, gelombang telefon bimbit akan membuat telinga kita panas andai kita mengunakan banyak ‘tenaga mereka’.
sama juga kes api kebakaran, kerana itu lah di suruh azan supaya, tenaga ‘syaitan’ yang bersama api tadi akan dapat di suraikan.

jadi, kerana itu tak salah jika kita menganggap mereka sebagai the force kerana ‘asalnya’ memang begitu. tapi, mereka juga alam mereka sendiri dan mereka juga ‘berjasad’ pada alam mereka. sama seperti kita. jika di tanya para sufi yang dah ‘melepasi alam manusia’, mereka akan berkata bahawa jasad ini tiada apa-apa. kerena itulah mereka kata roh adalah penting, bukannya jasad sementara ini.

jika tidak salah, ibnu arabi ada berkata tentang ini. mungkin ada yang boleh menambah jika ada yang sudah membacanya.

jadi, bagaimana? setujukah dengan pendapat ini. maaflah jika pendapat ini terlalu ekstrem dan jangan lah di ambil tindakan ISA pula sebab apa yang saya nyatakan ini hanyalah pendapat dan kata-kata orang-orang sufi juga.

di harap kita dapat iktibar dan janganlah bergaduh-gaduh kerana kita juga makhlukNYA. jadi, janganlah berbangga dengan ‘kemanusian’ itu. tak kemananya. alih-alih ke tanah juga.

apapun, ALLAH jua yang maha mengetahui
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

kemudian saya cari di internet mengenai hal ini dan saya dapati memang ramai yang menkaji tentang ini. antaranya dari blog ini:

moonblog:-

bagaimana rupa malaikat?

bagaimana rupa malaikat?

Malaikat adalah “utusan-utusan Tuhan untuk berbagai tugas”. Ada juga yang berpendapat bahwa kata malak terambil dari kata la’aka yang berarti “menyampaikan sesuatu”. Sehingga malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah SWT.

Dalam surah al-Fathir [35]:1 disebutkan bahwa malak atau malaikat mempunyai sayap,

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS 35:1)

Dalam ayat diatas kata ajnihah adalah bentuk jamak dari janah yakni sayap. Misalnya burung, sayap bagi burung memiliki fungsi bagaikan tangan bagi menusia. Menurut M. Quraish Shihab, kata ini dapat dipahami dalam arti hakikat, yaitu memang makhluk yang memiliki sayap, walau bentuknya tidak tahu seperti apa. Bisa juga ia dipahami sebagai suatu potensi yang menjadikan ia mampu berpindah dengan sangat mudah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ulama Thabhathaba’I menegaskan bahwa inilah yang dimaksud dengan kata “sayap” oleh ayat diatas.

Saya cenderung sepakat dengan pengertian yang digunakan oleh Thabathabai. Pengertian kedua dengan menyebutkan sayap sebagai suatu potensi, dan melihat pada penggunaan potensi itu untuk berpindah tempat atau saya katakan saja bergerak atau berubah keadaan, maka gambaran malaikat lebih mendekati apa yang disebut sebagai suatu entitas yang bersifat energetis. Pengertian energetis ini saya maksudkan sebagai suatu entitas yang tidak berbentuk materi, namun sepenuhnya immaterial atau boleh juga disebut gaib. Makna suatu “potensi” sebenarnya bisa disandingkan dengan pengertian qadar atau ukuran yang sudah tertentu. Dalam bahasa fisika modern, maka hal ini merujuk pada pengertian “kuanta” atau “tercatu” yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana “foton cahaya” yang immaterial menjalar sebagai suatu bongkahan-bongkahan energi gelombang elektromagnetik yang besarnya terkuantifikasi atau tertentu.

Kuantifikasi ini sebenarnya menunjukkan pada pengertian perbedaan tingkat energi atau perbedaan frekuensi. Sehingga, kalau kita sandingkan dengan kalimat selanjutnya dalam ayat diatas “Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya” merujuk pada pengertian perubahan-perubahan keadaan dari entitas tersebut yang dapat mengubah-ubah potensinya atau kadarnya, atau frekuensinya. Sehingga kalau dimaknai lebih jauh secara agamis dengan pengertian jasmani dan ruhani, perubahan keadaan demikian masih bisa diterima.

Artinya, dengan berubahnya tingkat keadaan atau frekuensi maka malaikat tersebut dapat mengubah bentuk sesuai potensi yang ada padanya.

Pengertian memiliki 2, 3, 4 sayap dan seterusnya sebenarnya bisa dikaitkan dengan pengertian penomoran bilangan kuantum. Dalam teori kuantum, sebuah eksistensi partikel hanya akan dapat dideteksi bila ia memenuhi suatu tingkat keadaan energi yang memenuhi bilangan bulat yaitu bilangan 2,3,4 sampai tidak berhingga, tergantung spektrum dari entitas tersebut. Allah dalam ayat diatas tidak menyebutkan 1 sayap dapat dimengerti sebagai bilangan kuantum 1 yang sejatinya memang menunjukkan tingkat energi minimal dimana suatu entitas menjadi stasioner dan tidak bisa berubah posisi sebelum ada gangguan dari luar. Analoginya seperti bulan yang dengan tetap mengitari bumi, atau bumi mengitari matahari.

Dengan penjelasan sains modern, maka beberapa hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang menyebutkan Nabi SAW melukiskan bentuk malaikat Jibril memiliki 500 sayap, dan Az-Zuhri meriwayatkan bahwa malaikat Israfil memiliki 12.000 sayap dapat diuraikan dengan jelas. Jibril dengan 500 sayap merujuk pada pengertian bahwa malaikat Jibril adalah sebuah entitas “foton cahaya” yang memiliki spektrum tingkat keadaan atau potensi atau kadar atau kuanta 500 tingkatan, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau Jibril mempunyai 500 pita frekuensi. Demikian juga pengertian 12.000 sayap yang dimengerti sebagai malaikat Israfil merujuk pada malaikat atau entitas foton cahaya dengan 12.000 pita frekuensi.

Pengertian malaikat sebagai foton cahaya menjelaskan peran dan fungsi malaikat sebagai utusan Allah yang mempunyai tugas “untuk menyampaikan sesuatu”, khususnya “pengetahuan atau informasi atau wahyu”. Karena foton cahaya adalah gelombang elektromagnetik, dan gelombang elektromagnetik mempunyai peran sebagai penyampai informasi seperti sehari-hari biasa kita mendengar radio atau televisi. Dengan demikian, perbedaan pita frekuensi menunjukan perbedaan tugas dari malaikat seperti disebut oleh Ibnu Asyur seperti halnya kita mengubah frekuensi untuk mengubah stasiun radio yang ingin kita dengar.Sedangkan jangkauan jelajahnya sangat jauh karena gelombang elektromagnetik mempunyai kecepatan cahaya 300.000 km per detik.” (sila layari moonblog untuk maklumat lanjut)

lagi, dari blog persatuan mahasiswa islam UTM

Salah satu Rukun Iman adalah percaya kepada Malaikat. Namun begitu, pernahkah kita terfikir bagaimana caranya kita mendatangkan kepercayaan kepada Malaikat? Keimanan tidak datang secara bergolek. Keimanan kepada Allah boleh datang dengan meneliti, menghayati dan memikirkan tentang ciptaan-Nya di alam ini. Keimanan kepada Nabi boleh datang dengan mukjizat-mukjizat yang dikurniakan Allah kepada mereka. Tapi bagaimana pula keimanan kepada Malaikat? Apakah tanda-tanda kewujudan Malaikat?

Sebelum menjelaskan tentang kewujudan Malaikat, seseorang itu perlu tahu sifat-sifat Malaikat itu sendiri. Al-Qur’an dan Hadis banyak menjelaskan kepada kita tentang sifat-sifat Malaikat.

1. Malaikat dicipta daripada cahaya

Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan daripada Aisyah RA :

“Malaikat dicipta daripada cahaya, jin dicipta daripada api dan manusia dicipta daripada apa yang diceritakan kepadamu (tanah)” [Riwayat Muslim]

2. Malaikat tidak berkehendak, tiada nafsu.

Dan mereka berkata: “Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?” [Al-Furqaan : 7]

3. Malaikat taat melaksanakan perintah Allah tanpa sedikitpun membantah .

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [Al-A’raaf : 206]

4. Malaikat dikurniakan Allah kekuatan.

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. [Al-Haaqqah : 17]

5. Malaikat boleh berubah menjadi apa jua bentuk dengan izin Allah

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit” [Huud : 77]

Malaikat Satu Bentuk Daya

Malaikat merupakan jamak kepada perkataan Arab iaitu ‘malak’ yang bermaksud daya (force). Dalam hadis Rasulullah, ada dinyatakan bahawa Malaikat dicipta daripada cahaya. Cahaya merupakan sinaran elektromagnet yang membawa tenaga dan momentum dan kesannya dapat dilihat apabila berinteraksi dengan jirim. Hal ini selari dengan makna Malaikat itu sendiri yang membawa maksud forces atau daya.

Penciptaan Malaikat tidak seperti Manusia. Manusia dicipta hasil dari tindak balas biokimia. Justeru, Manusia perlu patuh kepada hukum (sunnatullah) biokimia iaitu emosi, makan dan berkahwin (mempunyai jantina). Sebaliknya sinaran elektromagnet dicipta dari tindak balas fizik. Maka itu sinaran elektromagnet tidak tertakluk kepada hukum biokimia dan hal ini selari dengan sifat Malaikat itu sendiri iaitu tiada emosi, tidak bernafsu (tuntutan biologi) dan tiada jantina.

Menurut kajian, cahaya dapat bergerak di dalam vakum dengan kelajuan 299,792,458 meter sesaat. Hal ini selari dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya [Al-Mursalaat : 2]

Patuh Hukum Alam

Malaikat adalah makhluk Allah yang sangat disiplin, patuh dan tidak pernah membantah perintah-Nya. Malaikat boleh diinterpretasikan sebagai utusan atau alatan Allah dalam mentadbir alam ini. Menjadi sifat sesuatu alat untuk patuh kepada pemiliknya. Seperti komputer yang diprogramkan untuk patuh menerima arahan oleh pembuatnya, Malaikat juga diprogramkan untuk patuh dan taat kepada perintah Allah. Kita melihat sinaran elektromagnet juga sentiasa ‘patuh’ kepada hukum fizik yang telah ditetapkan Allah. Sekiranya sinaran elektromagnet ini tidak ‘patuh’, Albert Einstein tidak akan memasukkan nilai c (halaju cahaya) dalam formulanya; E=mc2 sebagai pemalar (constant).

Di segenap penjuru alam ini, terdapat banyak bukti kepatuhan Malaikat terhadap perintah Allah. Sebagai contoh, antara tugas Malaikat ialah menurunkan hujan. Tugas Malaikat ini boleh dijelaskan secara saintifik. Menurut hukum fizik, pemindahan haba berlaku melalui tiga cara iaitu konduksi, perolakan dan sinaran. Melalui sinaran cahaya, matahari dapat memindahkan haba (tenaga) ke atas air di lautan Bumi. Setelah memperoleh tenaga, air di lautan mengewap ke udara lalu terkondensasi membentuk hujan.

Tanpa sinaran cahaya, tidak mungkin proses kitaran hujan berlaku kerana Hukum Keabadian Tenaga menyatakan bahawa tenaga tidak boleh dicipta dan dimusnahkan, ia hanya boleh berubah bentuk. Maka secara saintifik, air tidak boleh secara tiba-tiba mengewap ke udara tanpa ada tenaga yang dipindahkan. Maka Allah menetapkan supaya tenaga dari Matahari untuk menjadi sumber tenaga untuk air di Bumi dapat mengewap dan Allah memberi tugas kepada Malaikat (sinaran cahaya) untuk menjadi perantaraan pemindahan tenaga ini. Maka terjadilah kitaran hujan. Subhanallah!

Penjelmaan Hologram

Al-Qur’an pernah menceritakan kepada kita bahawa Malaikat pernah diutuskan kepada para Nabi menjelma dalam bentuk manusia. Hal ini tidak mustahil dan dapat difahami dengan mudah. Teknologi kini membolehkan kita mencipta imej 3D dengan hologram. Imej 3D hologram dapat dibuat dengan menggunakan pancaran laser dan pancaran cahaya yang mana kedua-duanya adalah sinaran elektromagnet. Hologram bukan sekadar mencipta imej 3D, akan tetapi hologram juga digunakan sebagai ciri-ciri keselamatan dalam kad kredit, kad pengenalan, lesen kereta atau VCD/DVD original untuk membezakan antara palsu dan tulen. Sifat hologram yang membezakan kepalsuan dan ketulenan selari dengan sifat Malaikat dalam firman Allah:

dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya, [Al-Mursalaat : 4]

Bagaimana pula dengan komunikasi? Sinaran elektromagnet boleh diklasifikasikan kepada beberapa jenis bergantung kepada frekuensi gelombang. Jenis-jenisnya termasuklah gelombang radio, gelombang mikro, sinaran terahertz, sinaran infrared, cahaya, sinaran UV, X-rays dan sinar gamma. Komunikasi dapat dilakukan menerusi gelombang radio atau gelombang mikro kerana keduanya adalah satu bentuk sinaran elektromagnet. Kini, terdapat pelbagai alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio atau mikro seperti television, radio, telefon bimbit, dan wireless LAN. Maka tidaklah mustahil Malaikat dapat berbicara dengan Nabi dalam keadaan ia merupakan sinaran elektromagnet.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

bila kita berfikir lagi, nyata kita ini hanya suatu makhluk yang tersangat kerdil dan masih membangga-banggakan diri kita sendiri padahal jasad pasti berulat jua satu hari nanti.

jika kita kata kita lah jaguh di dunia ini, nyata kita ini adalah jaguh kampung dalam dunia manusia sahaja. siapalah kita bila kita ‘explore’ ke alam lainnya.

manusia mudah untuk menjatuhkan hukum itu tak betul, ini syirik, engkau kafir, gila dan sebagainya tanpa menyelidiki terlebih dahulu. adakah orang-orang sebegini lebih pandai lagi orang yang mendatangkan sesuatu berita itu. nyatalah mereka hanya sombong pada diri mereka sendiri.

zaman keilmuan telah pun jatuh dengan merudumnya bahkan orang-orang ‘bodoh’ pula ni naikkan menjadi pemimpin dan di idolakan. mereka ke neraka, pak-pak turut juga tergedik-gedik sama.

jadi, kenapa ini terjadi, saya hanyalah melontarkan pandangan sahaja dan tiada lebih dari itu, jika ada yang lihat blog saya seperti ‘ada agenda’ sendiri, jangan di ISA atau apa-apakan saya. saya hanya mahu keilmuan kembali gemilang dan yang hak berada di tempat asalanya. dunia sekarang dah terbalik dan kelam kabut.

apapun, penanti yang rajin bermuhasabahkan diri pasti tahu, zaman ini zaman apa dan kita sedang menuju kearah itu.

tahukah ini zaman apa?

inilah zaman kebangkitannya keilmuan yang orang ‘gelarkan denga pelbagai carutan dan hinaan’…

maka, ini salam saya:-

“selamat kembali”

Make a Comment

Leave a reply to Mail Cancel reply

9 Responses to “malaikat, cahaya dan manusia”

RSS Feed for Hasellusiby’s Weblog Comments RSS Feed

oh….thankz for da info..

Satu artikel yg menceritakan tentang pentingnya kehadiran malaikat di dalam kehidupan manusia. Maklumat dan ilmu yang terkandung di dalamnya jarang2 kita jumpa dan dengar.

http://pureheartvibes.blogspot.com/2006/10/importance-of-angelic-presence.html

Antara kandungan yg sangat menarik di dalam artikel tersebut.

Cerita Nabi Nuh a.s.

Tahukah anda, Allah telah memerintahkan Malaikat untuk menolong Nabi Nuh semasa pembinaan bahtera nya. Kayu yg dipilih adalah yang terbaik pada zaman itu, dan bilangannya adalah sebanyak 124,000 keping. Setiap kepingan kayu ditulis setiap nama2 Nabi dari Nabi Adam hinggalah kepada Nabi Muhammad s.a.w. Hanya dengan pertolongan Malaikat ini, kapal yg dibina mampu mengharungi banjir paling besar di dalam sejarah manusia.

Yakinlah, bahawa bahtera itu masih wujud, cuma tidak diwar-warkan penjumpaan nya (read Ararat Anomaly), oleh kerana implikasi akan kesahihan keagungan Allah. Fikirkan siapa yang menguasai media massa ketika ini? Jangan harap mereka akan menyiarkan penemuan ini.

Wallahu A’lam…

Wassalam.

Malaikat tu bukan bodoh! Bahkan lurus dan tidak banyak ragam. Tetapi apabila dikehendak Tuhan boleh menanya kpd Tuhan akan perbuatan Nya spt semasa ciptaan Adam a.s dimana mereka menyoal Allah kenapa mencipta manusia yg kelak akan menumpahkan darah di muka bumi yg dimana Allah menghukum mereka supaya bertwaf sekeliling Baitul Makmur. Ini bukan kerana Malaikat itu ragu2 akan tetapi sengaja dilakukan Allah supaya diteliti manusia bahawa Allah lah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui segala-galanya.Wallahuallam

i belajar kat sekolah dulu bahawa tanah berasal dari 2 unsur silicon n aluminium .kita tahu komponen elektrik yang cangih dan bijak dibina dari silicon seperti komputer.sebab tu manusia ni bijak.

Setahu saya Malaikat itu bukan dicipta oleh cahaya spt cahaya Matahari kita tu , tp cahaya Iman. Wallahuallam

menurut saya iman ….?

BERAPAKAH MALAIKAT YANG DITUGASKAN UNTUK BAWAK ARASYH ALLAH?

[…] kecepatan cahaya 300.000 km per detik.” (sila layari moonblog untuk maklumat lanjut) Sumber Sumber setelah baca2 baru ngeh gw kenapa Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya. monggo […]

walah mantap baca tentang MALAIKAT…sangat tinggi tehologi alQur’an hadis2. namun kenapa orang islam belum semuanya PEMIKIRAN kearah sana .

subhanalloh subhanalloh subhanalloh

ya Alloh jadikan kami sebagai hambaMU menggali ilmuMU dengan apa yang diturunkanMU (AlQur’an dan hds)
amiiiiin amiiiin amiiiiin


Where's The Comment Form?

  • Blog Stats

    • 96,845 viewers
  • October 2008
    M T W T F S S
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
  • VISITOR MAP

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...